Indonesia kembali mengekspor 182 ton udang ke Amerika Serikat setelah memperoleh sertifikasi bebas Cesium-137, menandai pulihnya kepercayaan pasar AS. Ini merupakan ekspor kedua setelah pemindaian radiasi terhadap ratusan kontainer udang. KKP, BRIN, dan Bapeten bekerja sama memastikan standar keamanan terpenuhi, sesuai ketentuan import alert USFDA. Skretting Indonesia menyambut positif perkembangan ini dan berharap petambak semakin mampu memproduksi udang bersertifikasi yang layak ekspor sehingga harga udang dapat kembali meningkat.
Kepercayaan Amerika Serikat Pulih, Indonesia Kembali Ekspor Udang
Jakarta, 3 Desember 2025 — Kepercayaan Amerika Serikat terhadap produk perikanan Indonesia kembali pulih. Melalui acara pelepasan ekspor yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Indonesia kembali mengirimkan 182 ton udang senilai sekitar Rp 25 miliar ke Negeri Paman Sam. Pengiriman ini dilakukan setelah udang Indonesia resmi memperoleh sertifikasi bebas kontaminasi Cesium-137.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Wahyu Sakti Trenggono, menyatakan bahwa langkah ini menandai bangkitnya kepercayaan pasar Amerika terhadap kualitas udang Indonesia. “Ini menandakan kepercayaan pasar Amerika mulai pulih. Badan Mutu KKP bekerja keras hingga akhirnya kita keluar dari banned dan memperoleh spesifikasi teknis dari otoritas Amerika,” ujarnya.
Pengiriman ini merupakan ekspor kedua setelah pemerintah memastikan seluruh produk udang yang dikirim memenuhi standar keamanan radiasi internasional. Pada Oktober lalu, Indonesia telah mengekspor 121 kontainer udang setelah KKP melakukan pemindaian radiasi terhadap 920 kontainer yang siap dikirim ke Amerika Serikat. Trenggono menambahkan bahwa sertifikasi bebas Cesium-137 diterbitkan melalui kerja sama lintas lembaga antara KKP, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten).
Dalam kesempatan yang sama, Bara Krishna Hasibuan, Ketua Bidang Diplomasi dan Komunikasi Satgas Cesium-137, menjelaskan bahwa pemerintah Amerika Serikat mewajibkan sertifikat bebas radiasi bagi produk udang dan cengkeh yang berasal dari wilayah yellow list seperti Jawa dan Lampung. “Amerika terbuka untuk produk Indonesia selama seluruh persyaratan sertifikasi dipenuhi,” katanya.
Aturan tersebut merujuk pada import alert #99-52 yang diterbitkan USFDA menyusul temuan kontaminasi Cesium-137 pada sejumlah pengiriman sebelumnya. Bara memastikan pemerintah telah menyiapkan mekanisme pengujian yang sesuai dengan standar otoritas Amerika.
Sementara itu, Skretting Indonesia, sebagai salah satu pemasok nutrisi akuakultur di Indonesia, menyambut baik pulihnya ekspor udang nasional. “Skretting Indonesia tentunya sangat senang dan terus mendukung budidaya udang di Indonesia. Semoga ke depan petambak udang di Indonesia terus berkembang, memproduksi udang yang bersertifikasi dan layak ekspor, sehingga harga udang perlahan-lahan dapat meningkat dan memberikan keuntungan bagi para petambak,” demikian pernyataan resmi perusahaan.
Dengan pulihnya akses ke pasar Amerika Serikat dan dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, sektor budidaya udang Indonesia diharapkan semakin kompetitif dan mampu memperkuat posisi di pasar global.